Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan rangkaian
kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian
tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi) langsung bagi
permasalahan yang dihadapi, karena penelitian hanya merupakan bagian dari usaha
pemecahan masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan
dan jawaban terhadap permasalahan, serta memberikan alternatif bagi kemungkinan
yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan itu bersifat abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam penelitian dasar (basic research), serta dapat pula sangat konkret dan spesifik seperti biasa ditemui pada penelitian terapan (applied research).
Beberapa definisi penelitian menurut pendapat para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Sutrisno Hadi
Penelitian adalah usaha menemukan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan, mem- perluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada tetapi diragukan kebenarannya.
2. Soerjono Soekanto
Penelitian sosiologi merupakan proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dalam sosiologi dikenal sebagai sebuah ilmu.
3. Marzuki
Penelitian adalah suatu usaha mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta suatu masalah.
4. Sanapiah Faisal
Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang terandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.
penelitian sosiologi memiliki dua aspek metode yang sama penting. Metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan itu bersifat abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam penelitian dasar (basic research), serta dapat pula sangat konkret dan spesifik seperti biasa ditemui pada penelitian terapan (applied research).
Beberapa definisi penelitian menurut pendapat para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Sutrisno Hadi
Penelitian adalah usaha menemukan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan, mem- perluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada tetapi diragukan kebenarannya.
2. Soerjono Soekanto
Penelitian sosiologi merupakan proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dalam sosiologi dikenal sebagai sebuah ilmu.
3. Marzuki
Penelitian adalah suatu usaha mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta suatu masalah.
4. Sanapiah Faisal
Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang terandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.
penelitian sosiologi memiliki dua aspek metode yang sama penting. Metode kualitatif dan metode kuantitatif.
C. Kegunaan Penelitian
Ditinjau dari kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian
merupakan alat utama yang dipergunakan manusia untuk melakukan hal – hal
berikut:
• Memperkuat ilmu pengetahuan
• Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan
Pengetahuan tidak akan bertambah maju tanpa adanya penelitian. Dewasa ini hampir semua ilmu pengetahuan mengalami perkembangan luar biasa. Berbagai kegiatan penelitian telah dilakukan secara besar – besaran terutama di luar negeri dengan dukungan dana besar pula, pada akhirnya banyak menemukan penemuan – penemuan baru ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Thomas Kuhn dalam bukunya ”The Structure of Scientific Revolution” menyebutkan telah terjadi revolusi kemajuan dalam kajian keilmuan. Adapun tahap-tahap perkembangan ilmu pengetahuan menurut Thomas Kuhn sebagai berikut (George Ritzer, 1992: 4)
1. bahwa pada awalnya ilmu pengetahuan tertentu didominasi oleh suatu paradigma tertentu, yaitu suatu pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan
2. berkembang menjadi Normal Science yaitu suatu periode perkembangan ilmu pengetahuan dimana para ilmuwan berkerja dan melakukan riset keilmuan dengan mendasarkan pada paradigma yang sedang berpengaruh
3. terjadi banyak pertentangan di kalangan ilmuwan yang bersumber dari masing-masing kegiatan risetnya. Keadaan demikian disebut anomali
4. akibat pertentangan paham keilmuan di antara para ilmuwan tersebut pada akhirnya tercipta suatu krisis (crisis). Dalam periode krisis inilah pandangan – pandangan dasar atau paradigma dominan mulai dipersoalkan secara serius
5. muncul revolusi yaitu revisi dan koreksi terhadap pandangan-pandangan dasar lama (paradigma lama) kemudian digantikan dengan adanya pandangan dasar yang baru (paradigma baru)
Kemajuan ataupun pergantian paradigma diatas tentunya tidak lepas dengan adanya kegiatan penelitian yang dilakukan para ilmuwan. Akhirnya secara singkat dapat dinyatakan bahwa kegiatan penelitian sosial mempunyai banyak kegunaan dalam pengembangan keilmuan khususnya maupun kehidupan sosial pada umumnya.
Menurut Siti Partini (1995:2) secara umum penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan diantaranya untuk maksud sebagai berikut:
• Memperkuat ilmu pengetahuan
• Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan
Pengetahuan tidak akan bertambah maju tanpa adanya penelitian. Dewasa ini hampir semua ilmu pengetahuan mengalami perkembangan luar biasa. Berbagai kegiatan penelitian telah dilakukan secara besar – besaran terutama di luar negeri dengan dukungan dana besar pula, pada akhirnya banyak menemukan penemuan – penemuan baru ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Thomas Kuhn dalam bukunya ”The Structure of Scientific Revolution” menyebutkan telah terjadi revolusi kemajuan dalam kajian keilmuan. Adapun tahap-tahap perkembangan ilmu pengetahuan menurut Thomas Kuhn sebagai berikut (George Ritzer, 1992: 4)
1. bahwa pada awalnya ilmu pengetahuan tertentu didominasi oleh suatu paradigma tertentu, yaitu suatu pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan
2. berkembang menjadi Normal Science yaitu suatu periode perkembangan ilmu pengetahuan dimana para ilmuwan berkerja dan melakukan riset keilmuan dengan mendasarkan pada paradigma yang sedang berpengaruh
3. terjadi banyak pertentangan di kalangan ilmuwan yang bersumber dari masing-masing kegiatan risetnya. Keadaan demikian disebut anomali
4. akibat pertentangan paham keilmuan di antara para ilmuwan tersebut pada akhirnya tercipta suatu krisis (crisis). Dalam periode krisis inilah pandangan – pandangan dasar atau paradigma dominan mulai dipersoalkan secara serius
5. muncul revolusi yaitu revisi dan koreksi terhadap pandangan-pandangan dasar lama (paradigma lama) kemudian digantikan dengan adanya pandangan dasar yang baru (paradigma baru)
Kemajuan ataupun pergantian paradigma diatas tentunya tidak lepas dengan adanya kegiatan penelitian yang dilakukan para ilmuwan. Akhirnya secara singkat dapat dinyatakan bahwa kegiatan penelitian sosial mempunyai banyak kegunaan dalam pengembangan keilmuan khususnya maupun kehidupan sosial pada umumnya.
Menurut Siti Partini (1995:2) secara umum penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan diantaranya untuk maksud sebagai berikut:
1. Penjajagan (eksploratif)
Penjajagan (eksploratif) yaitu berguna untuk mencari – cari kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka. Contohnya: penelitian sosial yang ingin mencari cara – cara apakah yang terbaik untuk menanggulangi kenakalan remaja
Penjajagan (eksploratif) yaitu berguna untuk mencari – cari kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka. Contohnya: penelitian sosial yang ingin mencari cara – cara apakah yang terbaik untuk menanggulangi kenakalan remaja
2. Deskreptif
Deskriptif yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Misalnya jumlah pengangguran atau menggambarkan keadaan tertentu, misalnya kemiskinan
3. Eksplanatory
Eksplanatori yaitu berguna untuk menjelaskan sebab – sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial tertentu. Misalnya penelitian tentang pengaruh media massa terhadap kedewasaan politik warga negara
4. Evaluatif
Evaluatif yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program sudah tercapai. Misalnya penelitian sosial untuk mengetahui daya serap siswa SMA terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan
5. Prediktif
Prediktif yaitu penelitian sosial yang berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena sosial tertentu yang akan terjadi. Misalnya tentang ketahanan dan keberlangsungan kekuasaan Mahatir Mohammad di Malaysia
D. Tiga Syarat Penelitian
Deskriptif yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Misalnya jumlah pengangguran atau menggambarkan keadaan tertentu, misalnya kemiskinan
3. Eksplanatory
Eksplanatori yaitu berguna untuk menjelaskan sebab – sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial tertentu. Misalnya penelitian tentang pengaruh media massa terhadap kedewasaan politik warga negara
4. Evaluatif
Evaluatif yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program sudah tercapai. Misalnya penelitian sosial untuk mengetahui daya serap siswa SMA terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan
5. Prediktif
Prediktif yaitu penelitian sosial yang berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena sosial tertentu yang akan terjadi. Misalnya tentang ketahanan dan keberlangsungan kekuasaan Mahatir Mohammad di Malaysia
D. Tiga Syarat Penelitian
Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan penelitian:
• Sistematis. Artinya penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien
• Terencana, artinya penelitian dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
• Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut cara –cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan
Berkaitan dengan syarat dalam penelitian maka karakteristik yang melekat pada penelitian adalah:
1. bersifat ilmiah karena melalui prosedur tertentu
2. merupakan proses yang berjalan terus menerus sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi. Hasil tersebut akan berlanjut atau dilanjutkan oleh penelitian lain
E.. Cara Berfikir Seorang Peneliti
• Sistematis. Artinya penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien
• Terencana, artinya penelitian dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
• Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut cara –cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan
Berkaitan dengan syarat dalam penelitian maka karakteristik yang melekat pada penelitian adalah:
1. bersifat ilmiah karena melalui prosedur tertentu
2. merupakan proses yang berjalan terus menerus sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi. Hasil tersebut akan berlanjut atau dilanjutkan oleh penelitian lain
E.. Cara Berfikir Seorang Peneliti
Cara berfikir seorang peneliti adalah sebagai berikut:
• Berfikir skeptis, artinya selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
• Berfikir analistis, artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi
• Berfikir kritis, artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya berdasarkan data dan analisis akal sehat
• Jujur, artinya seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data
• Terbuka, artinya seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya
Cara berfikir seperti ini disebut cara berfikir ilmiah (reflective thinking). Cara berfikir ini dilandasi oleh pengujian yang sistematis
F. Sikap Seorang Peneliti
• Berfikir skeptis, artinya selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
• Berfikir analistis, artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi
• Berfikir kritis, artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya berdasarkan data dan analisis akal sehat
• Jujur, artinya seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data
• Terbuka, artinya seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya
Cara berfikir seperti ini disebut cara berfikir ilmiah (reflective thinking). Cara berfikir ini dilandasi oleh pengujian yang sistematis
F. Sikap Seorang Peneliti
Seorang peneliti mempunyai sikap sebagai berikut:
• Objektif, artinya seorang peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dan fakta. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang sifatnya subjektif
• Kompeten, artinya seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu
• Faktual, artinya seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh
G. Jenis-Jenis Penelitian
Menurut Sukamto (2001:1) bahwa jenis penelitian dibedakan dalam tiga kategori, sebagai berikut:
Penelitian bertujuan untuk melakukan suatu perubahan (need to do); mencakup jenis penelitian tindakan, penelitian pengembangan dan penelitian terapan
Penelitian bertujuan untuk mencari tahu (need to know); mencakup jenis penelitian sejarah (histories), penelitian studi kasus, penelitian kolerasional, penelitian survai, penelitian expost facto, penelitian eksperimen, penelitian quais-eksperimen, dan penelitian deskripsi
Penelitian bertujuan untuk menentukan pilihan (need to choose); seperti penelitian evaluasi yang mencakup evaluasi formatif, sumatif serta pengukuran (assasment)
1. Ditinjau dari tempatnya
• Objektif, artinya seorang peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dan fakta. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang sifatnya subjektif
• Kompeten, artinya seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu
• Faktual, artinya seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh
G. Jenis-Jenis Penelitian
Menurut Sukamto (2001:1) bahwa jenis penelitian dibedakan dalam tiga kategori, sebagai berikut:
Penelitian bertujuan untuk melakukan suatu perubahan (need to do); mencakup jenis penelitian tindakan, penelitian pengembangan dan penelitian terapan
Penelitian bertujuan untuk mencari tahu (need to know); mencakup jenis penelitian sejarah (histories), penelitian studi kasus, penelitian kolerasional, penelitian survai, penelitian expost facto, penelitian eksperimen, penelitian quais-eksperimen, dan penelitian deskripsi
Penelitian bertujuan untuk menentukan pilihan (need to choose); seperti penelitian evaluasi yang mencakup evaluasi formatif, sumatif serta pengukuran (assasment)
1. Ditinjau dari tempatnya
a.Laboratorium
b.Lapangan
c.Perpustakaan
2. Ditinjau dari jenis datanya
b.Lapangan
c.Perpustakaan
2. Ditinjau dari jenis datanya
a.Kualitatif, adalah
data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
b.Kuantitatif,adalah data yang brbeentuk angka atau bilangan, misalnya hasil polling
3. Ditinjau dari pembahasannya
b.Kuantitatif,adalah data yang brbeentuk angka atau bilangan, misalnya hasil polling
3. Ditinjau dari pembahasannya
a.Deskriptif, yaitu
melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan objek atau
peristiwa secara apa adanya
Inferensial, yaitu melukiskan peristiwa dan menarik kesimpulan dari masalah yang diteliti
4. Ditinjau dari tujuannya umumnya
Inferensial, yaitu melukiskan peristiwa dan menarik kesimpulan dari masalah yang diteliti
4. Ditinjau dari tujuannya umumnya
a. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang dilakukan dengan tujuan menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada, Misalnya: penelitian tentang semangat berdemokrasi di kalangan masyarakat Sukyang kuat atau Dani di Pedalaman Irian Jaya
b.Penelitian Verifikatif
Penelitian Verivikatif adalah jenis penelitian yang bertujaun untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga diperoleh hasil menggugurkan teori atau hasil penemuan sebelumnya tersebut
c.Penelitian Development (Pengembangan)
Penelitian pengembangan adalah jenis penelkitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas dan menggali lebih dalam teori yang dimiliki ilmu tertentu. Bahkan sekarang ini sedang marak penelitian pengembangan dalam rangka mengembangkan temuan baru khususnya bidang teknologi yang dikenal dengan R & D (research and development)
5. Ditinjau dari taraf pemberian informasi
Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang dilakukan dengan tujuan menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada, Misalnya: penelitian tentang semangat berdemokrasi di kalangan masyarakat Sukyang kuat atau Dani di Pedalaman Irian Jaya
b.Penelitian Verifikatif
Penelitian Verivikatif adalah jenis penelitian yang bertujaun untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga diperoleh hasil menggugurkan teori atau hasil penemuan sebelumnya tersebut
c.Penelitian Development (Pengembangan)
Penelitian pengembangan adalah jenis penelkitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas dan menggali lebih dalam teori yang dimiliki ilmu tertentu. Bahkan sekarang ini sedang marak penelitian pengembangan dalam rangka mengembangkan temuan baru khususnya bidang teknologi yang dikenal dengan R & D (research and development)
5. Ditinjau dari taraf pemberian informasi
a.Penelitian
deskripsi,
b.Penelitian Asosiatif, yaitu menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih tetapi tidak memberi bukti variabel mana yang menjadi penyebab dan akibat
c.Penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang memberikan penjelasan secara konkrit tentang variabel yang merupakan penyebab dan variabel yang merupakan akibat
Berikut ini berbagai macam penelitian dilihat dari pendekatan yang dilakukan
6. Jika seorang guru ingin mengetahui perkembangan kemampuan bahasa Inggris siswa di jenjang SMA dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.Pendekatan Bujur (longitudinal)
yaitu penelitian dari siswa sejak kelas X hingga kelas XII, jadi subjek penelitiannya sama
b.Pendekatan Silang (cross sectional)
yaitu bila tidak menggunakan subjek yang sama, misalnya meneliti kemampuan bahasa Inggris secara serentak terhadap kelas X, XI dan XII
7. Penelitian Survai
Adalah penelitian yang digunakan untuk mengambil kesimpulan suatu generalisasi dari suatu pengamatan terbatas menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi. Penelitian survai juga bisa dilakukan terhadap seluruh populasi yang disebut sensus
8. Penelitian Expost Facto
b.Penelitian Asosiatif, yaitu menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih tetapi tidak memberi bukti variabel mana yang menjadi penyebab dan akibat
c.Penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang memberikan penjelasan secara konkrit tentang variabel yang merupakan penyebab dan variabel yang merupakan akibat
Berikut ini berbagai macam penelitian dilihat dari pendekatan yang dilakukan
6. Jika seorang guru ingin mengetahui perkembangan kemampuan bahasa Inggris siswa di jenjang SMA dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.Pendekatan Bujur (longitudinal)
yaitu penelitian dari siswa sejak kelas X hingga kelas XII, jadi subjek penelitiannya sama
b.Pendekatan Silang (cross sectional)
yaitu bila tidak menggunakan subjek yang sama, misalnya meneliti kemampuan bahasa Inggris secara serentak terhadap kelas X, XI dan XII
7. Penelitian Survai
Adalah penelitian yang digunakan untuk mengambil kesimpulan suatu generalisasi dari suatu pengamatan terbatas menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi. Penelitian survai juga bisa dilakukan terhadap seluruh populasi yang disebut sensus
8. Penelitian Expost Facto
Penelitian Expost Facto adalah penelitian yang dilakukan
untuk meneliti peristiwa yang terjadi kemudian merunut ke belakang melalui data
untuk menemukan factor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang
mungkin atas peristiwa yang akan diteliti. Penelitian jenis ini menggunakan
logika dasar “jika X maka Y”. Misalnya pengaruh status sosial ekonomi terhadap
prestasi belajar anak
9. Penelitian Eksperimen
9. Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
untuk menemukan hubungan sebab akibat antar variable dengan cara melakukan
control langsung terhadap actor penyebab. Dengan demikian, penelitian ini
menggunakan dasar yang sama dengan penelitian expost facto yaitu jika X maka Y.
Haya saja dalam penelitian eksperimen seorang peneliti bisa merancang dan
merekayasa objek yang akan diteliti
10. Penelitian Content Analisis
10. Penelitian Content Analisis
Content Ananysis adalah penelitian yang dilakukan dengan
maksud menggali isi dan makna pesan-pesan yang terkandung pada bahan-bahan atau
sumber tertentu kemudian memberi makna pada pesan yang terkandung di dalamnya
untuk menggambarkan gejala sosial yang terjadi. Sumber data dalam penelitian
ini berupa benda-benda hasil karya manusia seperti buku, nyanyian, lukisan,
puisi, surat kabar, pidato dan lain – lain
11. Penelitian Tindakan
11. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu
proses yang dilalui oleh perseorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan
dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan
menghasilkan perubahan; melalui proses perencanaan, tindakan, dan refleksi
kemudian perencanaan lagi, tindakan dan refleksi demikian dilakukan
berulang-ulang dalam dua sampai tiga kali siklus.
12. Penelitian Inquiri Alamiah
12. Penelitian Inquiri Alamiah
Penelitian inquiri Alamiah bertujuan untuk memperoleh
informasi secara langsung dari tingkah laku orang yang diamati atau
diwawancarai. Saat melakukan penelitian itu juga, si peneliti dapat mencatat
maupun merekam langsung data yang diperoleh
0 komentar:
Posting Komentar